JURNALIS SENIOR ROSALYNA SIAHAAN KETUA DEWAN PENASEHAT ALIANSI JURNALIS ONLINE (AJO)

Rukiah Rosalyna Siahaan

JAKARTA, fnews -RUKIAH Rosalyna Siahaan,  jurnalis senior Pemimpin Redaksi Media Cyber SENTANA online dan SENTANA e-paper,  tampil sebagai Ketua Dewan Penasehat organisasi pers Ikatan Jurnalis Online (AJO) yang dipimpin Efendy Naibaho.

Selain nama Rosalyna Siahaan sebagai Ketua Dewan Penasehat, dikutip dari laman Banten88.com, ikut di dewan penasehatnya sebagai anggota Shohibul Anshor Siregar, Robinson Siagian dan Melanie Butar – butar.

Bacaan Lainnya

Tampilnya jurnalis senior Rosalyna Siahaan sebagai ketua dewan penasehat AJO dinilai sangat tepat. Rosalyn, pemilik 6 penerbitan yakni Harian SENTANA, Majalah Wanita JUWITA, tabloid politik dan hukum Gema REFORMASI, Surat Kabar Harian Fokus DEMOKRASI dan media cyber SENTANA online dan SENTANA e paper, adalah sosok jurnalis senior yang memiliki track record, integritas, kapasitas dan konsistensi pada profesi jurnalis.

Kehadirannya di jagad pers nasional sangat diperhitungkan karena Rosalyn tidak saja piawai di bidang seni dan ilmu jurnalistik, tapi juga sosok pebisnis media yang sukses.

Di tangan jurnalis senior ini, AJO bisa berharap banyak agar organisasi profesi para jurnalis media cyber ini menjadi organisasi profesi yang profesional dan tampil terdepan dalam Pembinaan, Perlindungan dan Pembelaan wartawan.

PERJALANAN KARIER
Kak Ros, demikian Rosalyna disapa akrab oleh para juniornya adalah sosok Pemimpin Redaksi (Pemred) yang tegas, cerdas, pemberani dan bermental baja. Ia mengawali karier sebagai jurnalis di kota kelahirannya Pematang Siantar, Sumatera Utara sebagai juru warta. Selanjutnya bekerja pada surat kabar tingkat provinsi Gema Indonesia nama penerbitannya.

Ketika hijrah ke Jakarta, bekerja sebagai wartawati Pemberitaan Angkatan Bersenjata (PAB), suatu penerbitan bentuk buletin yang amat disegani di era Orde Baru.

Wartawati yang fasih berbahasa Inggris ini, berhasil memperoleh bea siswa dari Colombo Plan untuk belajar ilmu jurnalistik di Australia. Pulang ke Indonesia, Rosalyn di era 80 – an itu memimpin Surat Kabar Mingguan SENTANA.
Di tangan Rosalyna, media ini melesat popularitasnya, oplahnya mencapai 500.000 eksemplar dan merupakan oplah tertinggi surat kabar mingguan di Indonesia.

Mingguan SENTANA di tangan Rosalyna tampil sebagai koran yang melawan arus. Tampilan beritanya full sosial kontrol dengan judul tegas sehingga membuat tercengang para pembaca sehingga media ini mendapat julukan ” koran Galak “. Saking tenarnya koran ini, di Jawa Barat lidah Sunda melafalkan sebagai koran SANTANA. Sebutan yang sering juga disebut Mangara Siahaan, politisi PDIP semasa hidupnya.

Meski berita SENTANA dikenal ” garang “, namun jarang sekali media ini dipanggil  ” Dewa Pers ” kala itu yakni Departemen Penerangan.

Karena sebagai pemred, Kak Ros sangat tegas kepada wartawannya agar dalam penulisan berita jangan sekali- kali mengabaikan rumus 5 W plus 1 H. Pegang teguh Kode Etik Jurnalistik, tampilkan pemberitaan yang akurat dan berimbang (Cover both side) dan junjung tinggi asas praduga tak bersalah.

Sebelum proses penulisan berita, wartawan terlebih dahulu harus melakukan chek and rechek. Demikian instruksi baku dari Kak Ros untuk seluruh wartawan agar dilaksanakan secara nyata dan bertanggungjawab.

BIRO LUAR NEGERI
Seperti dituturkan Ketua Umum AJO, Efendy Naibaho, meski kantor pusat AJO beralamat di Lumban Butar II Siogung – ogung, Panguruan Samosir, Sumut, namun AJO adalah organisasi profesi berskala nasional yang akan membuka cabang di 34 provinsi.

Selanjutnya, Naibaho juga menambahkan AJO telah memiliki struktur Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri yang ditangani oleh Tigor Situmorang.

PEMBELAAN WARTAWAN
Terkait dengan struktur organisasi tentang Pembelaan Wartawan, untuk sementara akan ditangani Seno Supono wartawan media cyber Banten88.com sembari menunggu penggantinya sosok kompeten di bidang Hukum Pers meliputi ahli UU No 40/1999 tentang Pers, ahli di bidang UU ITE dan Kode Etik Jurnalistik.

Selain sebagai Ketua Umum AJO, Efendy Naibaho adalah Dewan Pendiri bersama Ken Norton Hutasoit. Kehadiran AJO sebagai penampung aspirasi rekan – rekan jurnalis media cyber, sangat diperhitungkan. Indikasinya dalam waktu sekejap sudah lebih dari 100 jurnalis yang berminat gabung dengan AJO.

Pemikiran besar dan bervisi ke depan dari Efendy Naibaho sang Dewan Pendiri AJO wajib diberi apresiasi yang luar biasa. (SS).

Pos terkait