formatnews.id – Bupati Tapanuli Utara Dr. Drs. Nikson Nababan, M.Si didampingi Kadis Pendidikan Tapanuli Utara Bontor Hutasoit dan berapa pimpinan OPD terkait menghadiri Launching Buku “Ekosistem Harangan Tapanuli” di Kediaman Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Sipoholon, Kamis (28/12/2023).
Turut hadir Tim Yayasan Ekosistem : Lestari Julius Siregar, Friska Hutasoit; Tim Penulis dan Penyusun Buku Ekosistem Harangan Tapanuli antara lain Lenni Nurcahaya Purba dan Saut Panjaitan, Jhon Carson Sinaga, Elfransco Sinaga, Patar Jansen Manalu dan Limjun Butarbutar serta Pimpinan OPD Stakeholders pendukung pembuatan Buku bahan ajar Ekosistem Harangan Tapanuli: Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, Dinas Bappedalitbang, Dinas PUPR dan BPBD Kab. Tapanuli Utara.
Ekosistem Harangan Tapanuli disebut juga dengan istilah Kawasan Ekosistem Batang Toru merupakan ekosistem dengan sumber daya alam yang begitu indah dan tak ternilai harganya. Ekosistem ini memiliki nilai keanekaragaman yang sangat tinggi, dan menjadi tempat tinggal berbagai Flora dan Fauna langka yang dilindungi. Beberapa jenis satwa langka dilindungi yang masih ditemukan antara lain: Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis), Tapir (Tapirus indicus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Kucing Batu (Pardofelis marmorata), Beruang Madu (Helarctos malayanus) dan Kambing Hutan (Neamorhedus sumatrensis).
Selain kaya akan jenis satwa dan flora serta penyeimbang ekosistem dan lingkungan hidup, Ekosistem Harangan Tapanuli juga berfungsi sebagai sumber tangkapan air yang selalu dimanfaatkan masyarakat dan private sector di sekitarnya. Luas kawasan Harangan Tapanuli di Tapanuli Utara sekitar sebesar 86.477 ha.
Ada enam kecamatan yang masuk ke dalam kawasan ini, antara lain Adiankoting Pahae Jae, Pahae Julu, Simangumban, Purba Tua, dan Pangaribuan. Dengan potensi besar yang dimiliki, penting untuk menyebarluaskan informasi terkait keberadaan dan potensi ekosistem harangan Tapanuli ke seluruh kalangan khususnya generasi muda.
Berdasarkan hal tersebut di atas, untuk mencapai tujuan tersebut maka peran serta dan kerjasama dari semua elemen/stakeholder di sekitarnya sangat diperlukan. Salah satu hal yang penting dilakukan adalah kegiatan penyadartahuan kepada masyarakat sekitar khususnya kepada generasi muda/ anak sekolah.
Pada bulan Juli 2023 Yayasan Ekosistem Lestari dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara sepakat menjalin kerjasama untuk menjadikan Lingkungan Hidup sebagai bahan ajar. Hal ini diawali dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama pada bulan Juli 2023. Dalam penyusunan buku ajar ini juga dibentuk Tim Penyusun yang berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara dan Yayasan Ekosistem Lestari.
Launching buku “Ekosistem Harangan Tapanuli” sebagai bahan ajar penunjang kegiatan belajar mengajar di tingkat Sekolah Dasar (SD). Harapannya buku bahan ajar ini dapat digunakan dan diterapkan di tingkat SD. Selanjutnya buku ini dapat memperkenalkan Ekosistem Harangan Tapanuli ke masyarakat luas dalam kegiatan pendidikan formal di Kabupaten Tapanuli Utara.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Nikson Nababan dalam sambutannya menyampaikan dengan terbitnya buku ajar “Ekosistem Harangan Tapanuli” ini diharapkan dapat memperkenalkan ekosistem Harangan Tapanuli bagi anak usia sekolah khususnya Tingkat SD secara formal, selanjutnya dapat menjadi salah satu media untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga Harangan Tapanuli dan lingkungan sekitarnya.
“Dengan adanya buku Ekosistem Harangan Tapanuli ini peserta didik dan anak-anak kami dapat mengerti tentang ilmu pengetahuan alam dan sosial yang diintegrasikan dengan potensi yang dimiliki ekosistem Harangan Tapanuli. selain itu melalui media buku ini dapat mengenalkan ekosistem sembari melakukan pelestarian Harangan Tapanuli” ujar Bupati Nikson Nababan .
Ada 6 topik dalam bahan buku ajar ini sesuai dengan tingkatan kelas di dalam Sekolah Dasar (SD). Topik pertama untuk Kelas I SD berjudul Tumbuhan dan Hewan Endemik Hutan Tapanuli. Peserta didik akan diperkenalkan berbagai jenis tumbuhan dan hewan endemik dan langka Hutan Tapanuli dan mengenal satwa endemik orangutan. Topik kedua untuk kelas II SD berjudul Lingkungan Alami dan Buatan. Peserta didik akan diperkenalkan, belajar mengelompokkan dan mendeskripsikan benda-benda di lingkungan sekitar sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan.
Topik ketiga untuk kelas III SD berjudul Pelestarian Sumber Daya Harangan Tapanuli. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dan dan upaya yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya. Topik keempat untuk kelas IV SD berjudul Bentang Alam Tapanuli. Peserta didik diharapkan dapat mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. Peserta didik dapat mengenal, mengidentifikasi ragam bentang alam di Tapanuli dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
Topik kelima untuk kelas V SD berjudul Ekosistem Harangan Tapanuli. Peserta didik dapat mengaitkan hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik di Harangan Tapanuli. Selanjutnya mampu menyelidiki bagaimana hubungan saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik dapat mempengaruhi kestabilan suatu ekosistem di Harangan Tapanuli.
Topik keenam untuk Kelas VI SD berjudul Perubahan Kondisi Alam. Peserta didik dapat merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam di permukaan bumi yang terjadi akibat faktor alam maupun perbuatan manusia. Peserta didik mampu mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan serta mampu memprediksi dampak perubahan kondisi alam terhadap kondisi sosial, kemasyarakatan, dan ekonomi Harangan Tapanuli. ***
Efendy Naibaho