formatnews.id – Penuh bangga dan haru, seraya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus, mengucapkan terima kasih kepada Amang yang telah mempersembahkan hidup bagi masyarakat Tapanuli Utara. 10 tahun penuh dengan perjuangan nan tak putus mensejahterakan dan memajukan masyarakat Tapanuli Utara.
Sungguh nyata, demikian Pdt Saut Sirait, tokoh Gereja dan Pengamat Publik dalam sebuah testimoninya yang dikutip formatnews, Rabu (24/04) sembari menambahkan perubahan yang bermakna selama ini dengan prestasi-prestasi yang berkualitas dalam penataan dan pengelolaan dalam semua bidang.
Good and Clean Governance (Pemerintahan yang baik dan bersih), lanjut Saut, menjadi bagian yang tidak akan terhapus selama kepemimpinan Amang. Suatu goresan keteladanan, integritas dan prestasi menjadi batu penjuru bagi kemajuan Tapanuli Utara.
Tergetar roh dan jiwa yang dipenuhi pengharapan kepada Tuhan bagi peran dan pelayanan Amang untuk tanggungjawab yang lebih besar bagi Sumatera Utara. Penuh doa, Tuhan Yesus memberi kesehatan, sukacita, berkat terpenting dan terbaik bagi Amang, Inang yang setia dan seluruh keluarga.
Bagi Saut Sirait, seperti dikutip dari Laporan Wartawan Tribun Medan / Royandi Hutasoit di TRIBUN-MEDAN.com, Gereja Boleh Berpolitik Tapi Tidak Berpihak.
Ia juga menambahkan bahwa gereja bisa menjadi pelopor politik yang bersih. “Adanya praktek-praktek politik kotor saat ini adalah tantangan bagi kita semua, gereja harus memiliki andil besar untuk menghilangkan politik yang kotor tersebut,” katanya.
Dalam kesempatan ini ia juga menyampaikan bahwa saat ini yang paling penting dalam menentukan siapa yang pantas menjadi pemimpim adalah melalui debat publik. “Memilih pemimpin itu saat ini adalah melalui debat publik, dia harus bisa memberikan dampak kepada masyarakat kalau tidak bisa dan pas buat rakyat ngapain dipilih,” sebutnya. (cr7/tribun-medan.com) l Efendy Naibaho