Oleh Shohibul Anshor Siregar
Geografi – Tano Batak, tanah orang Batak, luasnya kurang lebih 50.000 kilometer persegi yang berpusat di sekitar Danau Toba yang luas (Tao Toba atau Danau Toba) dan sebagian pegunungan pedalaman provinsi Sumatera Utara (lihat peta No. 1).
Terletak di ketinggian sekitar 900 meter, Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia dan danau terbesar di Asia Tenggara: luas permukaan perairan sekitar 1.300 km2 mewakili hampir dua kali lipat Danau Jenewa dan kedalamannya melebihi Danau Jenewa. 450 meter.
Danau ini didominasi oleh rangkaian gunung berapi Bukit Barisan, yang darinya muncul serangkaian puncak yang tingginya sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, yang paling terkenal adalah Gunung Pusuk Buhit, tempat lahirnya mitos dan olympus orang Batak.
Menurut sumber-sumber legenda, desa Batak pertama adalah desa Si Anjur Mula-Mula yang terletak di sisi barat Gunung Pusuk Buhit (lih. Peta No. 2, halaman 14).
Mitos Batak : Mitos-mitos di negara Batak memberitahu kita bahwa Danau Toba tercipta pada saat pelaksanaan hukuman ilahi yang bertujuan untuk menenggelamkan desa-desa di wilayah tersebut setelah terjadi pelanggaran janji suci.
Ada berbagai versi cerita ini, namun umumnya mereka sepakat untuk menempatkan pemukiman asli nenek moyang orang Batak (Si Raja Batak) di Pulau Samosir, yang luasnya 630 kilometer persegi muncul di bagian tengah Danau Toba.
Faktanya, Samosir adalah sebuah semenanjung dan baru menjadi sebuah pulau sekitar awal abad ini ketika Belanda menggali kanal melalui sebidang tanah yang menghubungkannya ke pantai agar dapat dijelajahi dengan perahu. Saat ini, jalan aspal dan jembatan di atas kanal memungkinkan untuk mencapai Samosir dengan mobil.
Orang Batak : Penduduknya kemudian berkembang di sekitar pusat awal ini, hingga mencapai pantai barat Sumatera.
Ringkasan : Teks ini menggambarkan geografi dan sejarah masyarakat Batak Toba di Indonesia. Ini menyoroti pentingnya Danau Toba dan Gunung Pusuk Buhit, dan menyebutkan mitos Batak tentang penciptaan danau tersebut. Teks tersebut juga membahas secara singkat pemukiman masyarakat Batak di Pulau Samosir.
Perbandingan dengan literatur lain : Banyak sekali buku dan artikel yang ditulis tentang masyarakat Batak Toba.
Berikut beberapa contohnya: “Danau Toba: Warisan Lanskap Gunung Berapi Super” oleh Peter R. de Riemer, Colin F. Oppenheimer, Maria Hürzeler, dkk. (2014). Buku ini memberikan gambaran komprehensif tentang geologi, ekologi, sejarah, dan budaya kawasan Danau Toba.
“Batak Toba: Animisme di Dunia Modern” oleh June M. Tanedo (2009) Buku ini mengeksplorasi keyakinan dan praktik keagamaan masyarakat Batak Toba, termasuk kepercayaan animisme tradisional dan perpindahan agama mereka ke agama Kristen.
“Budaya Etnis Indonesia” oleh Alfred B. Hudson (1997). Buku ini memberikan gambaran umum tentang berbagai kelompok etnis di Indonesia, termasuk bab tentang masyarakat Batak Toba. ***