formatnews.id – SAMOSIR – Terinspirasi dari kemacetan luar biasa yang sering terjadi di Jembatan Tano Ponggol, Pangururan, Samosir karena parkir pengunjung yang sembarangan, Efendy Naibaho warga di kawasan itu, juga Ketua Yayasan Pusuk Buhit, mengajak Camat Pangururan Robintang Naibaho dan jajarannya, meninjau alternatif solusi mengatasi kemacetan di Jembatan Tano Ponggol sekitarnya itu, Senin (3/2/2025).
Efendy Naibaho langsung mengajak camat dan jajarannya menuju lahan mereka, menunjukkan kesediaannya memberikan lahannya digunakan sebagai area parkir dengan sistem kerjasama. Ini lahan kami, silakan gunakan sebagai area parkir, mudah- mudahan warga lain mau ikut bergabung karena ini cukup menguntungkan, dengan sistem kerjasama, misalnya 15 tahun dan kita lihat perkembangannya kemudian. Ini adalah peluang untuk jangan jadi penonton di tengah hiruk pikuk kemajuan wisata di Samosir ini. Saya melihat dimasa Bupati Vandiko wisata sudah on the track, pengunjung luar biasa saat ini, tuturnya.
Efendy Naibaho berharap kiranya Bupati Samosir, Camat, dan Lurah membicarakannya dengan warga, agar kiranya area ini dapat menjadi solusi kemacetan di Jembatan Tano Ponngol, juga di Aek Marjullak-jullak yang disebut juga dengan Water Front City Pangururan dan otomatis di area ini akan tumbuh ekonomi baru.
Selaras dengan usulan Ketua Yayasan Pusuk Buhit Efendy Naibaho, Camat Pangururan menyampaikan apa yang disampaikan Efendy Naibaho cukup menarik sebagai solusi mengurai kemacetan di titik- titik objek wisata di Kota Pangururan. Kita melihat parkir di Pangururan sangat terbatas, jadi ini kalau datang dari semangat warga, ya tentunya pemerintah akan menyambut dengan baik apa yang diusulkan Bapak Efendy ini, jelas Camat Robintang senada dengan Ibu Lurah yang ikut meninjau.
Ini sudah kita survey area dimaksud dan memang cukup luas juga, dan kita mau semangat dari warga terus menguat untuk menjadikan area ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, karena dengan terbukanya space parkir tentu kegiatan lainnya akan berkembang di sini, pemilik lahan akan lebih mendapatkan untung, terangnya.
Jembatan Tano Ponggol disebutkan Efendy Naibaho sebagai satu-satunya jembatan di Indonesia yang bebas parkir. Setahunya tak ada jembatan yang bebas parkir. Tapi karena view-nya sangat menjanjikan, dengan Terusan Tano Ponggol di bawahnya dan sangat jelas terlihat jelas pemandangan Danau Toba di sebelah kiri kanan jembatan, banyak sekali pengunjung yang menjadikannya sebagai objek berselfi ria.
Nyaris hampir setiap hari pelintas turun dari mobilya dan foto-foto hingga ke tengah jalan mengakibatkan jalanan macet. Belum lagi kemacetan ditambah dengan banyaknya pedagang berspedamotor jualan. ***
Samuel Parningotan