Parapat, fnews – Harianto Sinaga, seorang pelaku wisata di Parapat, dalam sebuah postingannya belum lama ini membuat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, lengkapnya sebagai berikut:
Yth Mr Presiden Joko Widodo, sudah 3 Tahun Pengembangan Pariwisata Danau Toba dilaksanakan, Fokus pengembangan bidang 3 A (Amenitas, Aksesibilitas, Atraksi) dan Connektivitas sudah digenjot di Kawasan Danau Toba, BPODT juga sudah dibentuk sama seperti BTDC di Bali.
Bahkan, Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba sudah Bapak tetapkan sebagai Destinasi SuperPrioritas yang harus dikembangkan. Bahkan ada Target Kunjungan wisata yang ditargetkan 1 Juta jiwa Wisman untuk mendongkrak Devisa.
Akan tetapi, jumlah kunjungan Wisata ke Danau Toba jauh sekali di bawah target Bapak Presiden, kalau tidak salah pencapaiannya hanya 20 % saja, Jujur saya gagal paham dengan strategi yang sudah dilaksanakan bahkan Anggaran yang sudah diserap hampir 0 Silva, mohon arahan Bapak Presiden kenapa pencapaiannya hanya 20% saja,
Sementara jumlah anggaran yg sudah digelontorkan sudah besar sekali, apakah situasi ini berlanjut dengan strategi Menteri Pariwisata yang baru? Sebagai contoh, kami pelaku UMKM berkomitmen mendukung even Festival Danau Toba yang dilaksanakan Desember 2019 kemarin. Kami sudah kerahkan kemampuan yang UMKM miliki tetapi kami mengalami kerugian karena sepi pengunjung.
Untuk itu mohon kepada Bapak Presiden untuk mengevaluasi program kerja BPODT, Kementerian Pariwisata Regional I Sumut NAD dan mohon melibatkan peran peran partisipasi masyarakat lokal khususnya pelaku UMKM dalam pengembangan tata kelola Destinasi Super Prioritas Danau Toba.
Sebagai ilustrasi, 66 milyar Anggaran BPODT yang sudah dihabiskan target kunjungan wisata 1 juta Wisman sampai Tahun 2019, akan tetapi jumlah kunjungan hanya 20% saja. Dimana letak kesalahannya? Mohon kebijaksananan yang mulia Bapak Presiden Joko Widodo, Terimakasih
#SalamPesonaDanauToba #PesonaIndonesia #GeoparkKalderaToba