fnews – Pengalaman menyedihkan dan membingungkan, ini keluhan Harri Bos Sidabutar, tokoh legendaris dari Simanindo, Samosir dalam cuitan jeritan hatinyanya setelah beberapa hari bersama rekan-rekannya seperti Efendy Naibaho, Setteng Sinurat dan Elfrida Sijabat membagi-bagi masker di Onan Baru, Pangururan, Pasar Ambarita dan Pasar Tomok, akhir Februari 2021.
Kamis (18/2/21) di Onan Ambarita dan Sabtu (20/2/21) di Onan Tomok, saya dengan bang Fendy Naibaho, ibu Elfrida Sijabat bersama teman – teman yang lain, bagi-bagi masker sekaligus mencoba mengedukasi dan berkomunikasi dengan masyarakat di onan dimaksud.
Ternyata, demikian Harri Bos dalam postingannya di grup whatsApp samosirToDay, sebahagian besar para paronan yang didominasi kaum – kaum ibu itu, tidak takut dengan Covid 19 karena menurut mereka itu TIDAK ADA dan itu BOHONG.
Dengan menggunakan pengeras suara, Harri Bos pun mencoba menjelaskan — walau dengan pengetahuannya yang sangat minim–, bahwa betapa berbahayanya dan bisa mematikan Covid 19 alias corona itu. Secara umum mereka kaget tentang hal itu dan mereka juga katakan, “adong do nian masker di jabu amang, alai dang ni pakke, ai ni rippu do gabus corona on”.
Yang sangat menyedihkan dan membingungkan sekaligus menjadi pertanyaan bagi saya “SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KETIDAKPAHAMAN MASYARAKAT INI?” tanya Sidabutar dan serius menyatakan horas dan mari kita sama – sama longang.
Melanie Butar – butar, mengomentari postingan Harri Bos itu, sangat mengapresiasinya. Kita sudah mengedukasi dengan membagi masker namun terkait informasi tentang Covid ini sebaiknya pihak Pemda harus kembali sosialisasi- memberi pemahaman bahwa Covid itu ada, bukan rekayasa-bukan hoax.
Sasaran utama tentu di pasar-onan, dan pusat keramaian lain-pintu kedatangan dan tempat wisata, dengan kegiatan periksa masker, wajib cuci tangan, cek suhu tubuh, dan melalui pengeras suara tetap disampaikan tentang covid 19.
Tentu Pemda dan aparat nakes, juga para tokoh masyarakat yang punya tanggung jawab. Andai mereka tegas dan lakukan pemeriksaan di setiap hari, ujar Melanie sambil mengusulkan dilakukan survey, berapa orang warga Samosir yg tidak percaya Corona itu ada dan apa alasannya?
Seperti dikutip dari Wahananews.co (20/ 02/ 21), bencana nonalam yang sedang melanda belahan dunia, dimana belum dapat diprediksi kapan akan berakhir, Kepala Pemerintahaan berupaya melindungi rakyatnya dari Covid-19 walau baru – baru ini sudah ditemukan vaksin guna terhindar dari Covid-19, hal ini yang membuka hati Efendy Naibaho dan Harry Boss Sidabutar tergerak hatinya guna membantu dan mendukung pemerintah dalam memutus rantai perkembangan Covid-19.
Efendy Naibaho, Ketua Yayasan Pusuk Buhit dan Harry Boss Sidabutar, salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Samosir, Sabtu (20/2) membagi – bagikan masker kepada masyarakat di Onan Tomok Kecamatan Simanindo.
“Kita membagikan masker ini bersama teman – teman sebagai wujud kita merasa turut prihatin akan masyarakat yang masih belum mengikuti imbauan pemerintah agar patuh akan protokol kesehatan ( prokes ). Coba kita lihat masih banyak masyarakat yang keluar rumah menuju onan ( Pasar ) tanpa memakai masker” ucap Efendy Naibaho pada awak media wahananews.co di sela sela waktu beliau membagi masker.
lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam sebulan ini bersama teman – temanya sudah membagi – bagikan masker di beberapa onan ( pasar) yang ada di Kabupaten Samosir, serta mengucapkan terimakasih bagi rekan – rekan yang menyumbangkan masker untuk dibagikan pada masyarakat Samosir, khususnya pada para pedagang dan pembeli di onan ( pasar).
“Bapak Ibu sekalian, dengan memakai masker anda sudah menjadi pejuang Covid-19 bagi diri anda dan juga bagi masyarakat di sekitar anda, dengan mematuhi Prokes yang dianjurkan oleh pemerintah anda – anda sudah mendukung pemerintah Republik Indonesia dan perlu anda ketahui Samosir tidak lagi menjadi Zona hijau lagi, dimana salah satu daerah/ desa sudah menjadi Zona merah di kabupaten Samosir” ucap Harry Boss dengan nada keras dalam orasinya di Onan Tomok ( Pasar) .
Lebih lanjut Harry Boss juga menyampaikan agar kiranya masyarakat semakin sadar akan bahaya dari Covid-19 dan bersama – sama saling menjaga dan saling mengingatkan akan pentingnya menjaga jarak, sering mencuci tangan , dan keluar rumah tetap memakai Masker. ( Tamp73 – en )