formatnews.id – African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika adalah penyakit virus yang sangat menular pada babi. ASF dapat menyebabkan kematian hingga 100%. Gejala ASF berupa demam tinggi, anoreksia, depresi, muntah, diare, pendarahan di kulit dan organ dalam, perubahan warna kulit menjadi ungu, abortus pada babi bunting
sianosis.
Salah seorang pembicara pada Webinar Ternak Babi, Bathara Surya Yusuf kepada formatnews, Jumat (13.03.25) menjelaskan penyebab dan penularan ASF disebabkan virus Asfivirus, yang merupakan virus DNA dan anggota dari family Asfaviridae.
Ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan babi yang sakit, serta melalui peralatan, pakan, minuman, dan gigitan caplak yang tercemar virus.
Ia menjelaskan pencegahan dan pengendalian ASF dengan isolasi babi yang terinfeksi, penerapan biosekuriti yang ketat, pengawasan intensif di daerah-daerah yang berisiko tinggi dan mencegah lalu lintas media pembawa virusnya.
Bathara mengungkapkan bahwa dmam babi Afrika adalah penyakit virus hemoragik yang sangat menular pada babi domestik dan babi liar, yang menyebabkan kerugian produksi dan ekonomi yang serius karena tingkat kematiannya yang tinggi. Tindakan pengendalian yang harus diterapkan oleh negara-negara yang terjangkit. Penyakit ini disebabkan oleh virus DNA dari famili asfarviridae .
Namun, Virus ASF tidak menyerang manusia dan produk daging babi aman untuk dikonsumsi manusia. ASF berbeda dengan flu babi. Virus ASF mampu bertahan hidup dalam jangka waktu lama pada daging babi dan produk daging babi, termasuk daging olahan, ham, sosis, salami dan produk daging babi beku. ***
Efendy Naibaho