Toba – formatnews.id – Charles MT Sitohang, SE , Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan kemeja biru angkat bicara terkait pemberitaan Dugaan Penculikan Plt Kepala Dinas Kabupaten Toba Sopian Sitorus (SS) yang terjadi dilokasi TK Mutiara Balige, Kamis 5 Desember 2024.
Usai menjenguk SS yang terbaring di Rumah Sakit HKBP Balige sekitar pukul 11.00 wib, Charles Sitohang meluruskan pemberitaan akan adanya oknum petinggi Partai Gerindra yang terlibat. DPC Gerindra Toba melalui pers conference di Kedai Kopi Soposurung, Balige pukul 15.30 wib, meluruskan kejadian yang membawa nama Partai Gerindra, (Sabtu/7/12/2024)
Charles Sitohang didampingi Paber Sitorus (Sekjen DPC Gerindra Toba) dan Welman Sianipar (Penasehat DPC Gerindra Toba) menyatakan, segenap Pengurus DPC Partai Gerindra Toba ingin meluruskan dan usai mencek kondisi kebenaran di lapangan akan kejadian tersebut.
Kami sangat prihatin saat mendengar kejadian tersebut dan saat itu posisi saya di Medan. Lalu muncullah berita yang mengkait-kaitkan dugaan penculikan oleh petinggi Partai Gerindra. Tidak lama kemudian, DPP Partai Gerindra memerintahkan untuk turun melihat langsung kejadian tersebut dan meluruskan.
Usai menjenguk Plt Kadis PUPR Sofian Sitorus di RS HKBP Balige sekitar pukul 11 menjelang siang, kami merasakan prihatin yang mendalam mendengar pernyataan langsung. Kami menjadi tahu akan kejadian sebenarnya, kondisi beliau masih kurang sehat dan dengan agak sesak nafas saat kejadian dan perawatan medis di RS.
Sebelum kejadian, informasi yang didapat, satu hari sebelum sebelumnya memang ada pertemuan caleg terpilih Gerindra dan kawan-kawan dengan SS di Balige. Lanjut hingga parkirnya 4 kendaran di depan rumah SS hingga malam. Saat hari kejadian, Kamis jam 7 pagi, terjadilah penjemputan oleh 4 oknum dengan cara mereka , tegas Charles.
Kejadian di TKP saat pagi hari adalah murni kriminal yang terjadi di kawasan pendidikan TK Mutiara Balige oleh empat oknum. Diantarannya staf anggota DPRD Provsu DN, BT, MS dan TH (simpatisan dan caleg terpilih). Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada keterlibatan petinggi ataupun kader Gerindra dan kejadian itu murni tindak kriminal.
Untuk itu, kami meminta dengan tegas dan mendorong Aparat Penegak Hukum (APH), dalam hal ini Polres Toba mengusut tuntas kejadian ini, kejadian ini kriminal, jadi tanpa laporan pun seharusnya pihak APH sudah bisa menangkap langsung, ujar mantan Ketua IPK Toba tersebut.
Kami juga menyarankan serta mengimbau SS dan keluarga untuk membuat laporan polisi. Jangan ragu karena kejadian ini sudah mengganggu nyawa seseorang dan keamanan keluarga. Kabupaten Toba sangat menjunjung tinggi Adat Batak, jadi ini tidak bisa dibiarkan, bukan main seenaknya saja lakukan kriminal,tegas Charles.
Welman Sianipar selaku Penasehat DPC Gerindra Toba menambahkan, kejadian saat penculikan benar seperti yang diberitakan. Bahkan terjadi pengancaman dan ada memar di tubuhnya, lebih tepat wajah ada lebam biru saat hari kejadian tersebut, Kamis/5/12/2024).
Kami juga memohon kepada Polres Toba tegaslah akan tindakan kriminal ini. Saya tambahkan, saat itu informasi kami, korban dibawa ke perbatasan Toba dan Simalungun, lalu dikembalikann ke rumah dengan keadaan sudah tidak sehat.
Praktisi Hukum RS (tidak mau disebut nama), saat dijumpai di tempat yang sama menambahkan, saya menilai kasus ini sudah bisa ditangkap oleh pihak APH. Bayangkan, kejadian di daerah kawasan pendidikan, adanya pengancaman kepada pejabat teras SS oleh 4 oknum tersebut. Lalu tidak dibenarkan juga adanya kendaraan parkir di TK Mutiara tersebut. Sudah bisa dikenakan pasal 335 KUHP.
Saat ditemui di kediaman SS di Balige untuk meminta keterangan keluarga, tampak suasana rumah keluarga agak gelap dan belum ada yang bisa memberikan keterangan. (Bye)