formatnews.id – Pembangunan di Kabupaten Samosir periode 2024-2029 menghadapi tantangan yang unik dan memerlukan pendekatan multifaset. Hal ini diungkapkan Shohibul Anshor Siregar kepada formatnews, Senin (29/04/2024).
Pendekatan multifaset dalam perencanaan pembangunan Samosir mencakup isu pertumbuhan dan diversifikasi ekonomi, peran pertanian dan budidaya perairan, serta pengembangan sektor manufaktur. Selain itu, seni dan penempatan semua variabel penting tersebut dalam kerangka pembangunan berkelanjutan Samosir juga menjadi fokus.
Pentingnya diversifikasi perekonomian menjadi perhatian utama mengingat ketergantungan yang berlebihan pada pariwisata sebagai sektor utama di Samosir. Ketergantungan ini membuat daerah tersebut rentan terhadap fluktuasi kunjungan wisatawan.
Shohibul, Koordinator Umum Pengembangan Basis Sosial Inisiatif & Swadaya (‘nBASIS), itu menekankan bahwa kontribusi industri pariwisata terhadap pendapatan daerah masih belum optimal. Hal ini mungkin terkait dengan kondisi infrastruktur dan faktor budaya, yang menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata belum menemukan resep yang tepat.
Situasi ini memaksa kita untuk menekankan pentingnya diversifikasi perekonomian guna mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, kebijakan pembangunan juga perlu mencakup partisipasi masyarakat dalam proses tersebut agar masalah ketidakadilan parjambaran sosial tidak mengemuka.
“Meskipun terdapat banyak tantangan, pariwisata tetap menjadi sektor penting yang memiliki potensi pertumbuhan. Pengembangan pariwisata secara berkelanjutan, termasuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana serta alokasi jambar untuk rakyat kecil, dapat membantu memaksimalkan dampak ekonomi yang inklusif”, tegas Shohibul. ***
Samuel Parningotan