KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai Ramaikan Hari Buruh dengan Aksi Simpatik, tidak Turun ke Jalan

Arnod Sihite

formatnews.id – Wakil Ketua Umum DPP KSPSI pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite, sekaligus Ketua umum Dewan Pimpinan Nasional Badan Serikat Pekerja Persatuan Indonesia ( DPN BASPERINDO) menegaskan KSPSI pimpinan Yorrys tidak turun ke jalan sebagai bagian peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei.

Pihaknya memperingati Hari Buruh dengan melakukan berbagai aksi simpatik acara Bazaar UMKM pasar murah sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat pekerja dan keluarganya, menggelar acara tumpengan, diskusi publik & seminar serta perlombaan di kawasan pabrik atau tempat kerja para pekerja atau buruh.

Bacaan Lainnya

“Intinya kita merayakan dengan cara lain sebagai sebuah perayaan persaudaraan di antara sesama pekerja untuk membangun silahturahmi antarPimpinan unit kerja dan Bipartit. Kita tidak akan merayakannya dengan turun ke jalan-jalan tetapi berkegiatan di lingkungan kerja masing-masing,” ungkap Arnod kepada wartawan, Selasa (30/4).

Meski demikian, sebagai bagian dari momentum perjuangan pekerja/buruh, pihaknya tetap mendorong pemerintah agar serius mengurus perekonomian nasional di tengah gejolak dan dinamika di tingkat global. Aspek ekonomi, lanjut Arnod dengan sendirinya akan memastikan kesempatan kerja bagi para buruh serta agenda peningkatan kesejahteraannya.

“Ekonomi itu urat nadi sebuah bangsa dan karena itu dia harus sehat dan kuat. Di tengah gejolak harga yang mulai mahal, mulai ada gelombang PHK, pemerintah kami dorong agar stabilitas ekonomi jadi prioritas. Bisa dengan membuka ekspor kepada negara yang tidak terlibat konflik dan juga mengupayakan ketahanan pangan,” jelas Arnod.

Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP- PPMI KSPSI itu menambahkan juga agar proses transisi pemerintah dari Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto berjalan dengan baik. Bagi dia, stabilitas politik melalui transisi kepemimpinan yang baik akan ikut mendorong penguatan ekonomi nasional.

“Pekerjaan rumah saat ini sangat banyak. Bagaimana mengupayakan harga komoditas kita naik, mampu berdaya saing, mencari peluang ekspor ke negara yang tidak terlibat perang, dan memperkuat sektor ketenagakerjaan. Dan di satu sisi pemerintah juga melakukan penghematan dan efisiensi terhadap hal-hal yang tidak produktif atau urgen,” tegas Arnod.

Tim Lembaga Kerjasama Tripartite Nasional ( LKS Tripartitnas) ini menegaskan juga bahwasanya agenda peringatan Hari Buruh adalah kesempatan yang baik bagi buruh untuk merefleksikan secara utuh perjuangan dan pergerakan buruh.

“Meski kita rayakan dalam konteks kekeluargaan dan sosial namun spirit dan agenda perjuangan buruh tetap harus jadi semangat bersama para buruh di seluruh Indonesia,” pungkasnya. ***

Efendy Naibaho

Pos terkait