fnews – Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi bersilaturahmi dengan jajaran rektorat Universitas Sumatera Utara (USU). Selain mempererat sinergitas, kunjungan juga dilakukan dalam rangka minta masukan yang akan dijadikan Pemko Medan sebagai dasar untuk mengambil langkah maupun kebijakan untuk menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), termasuk persiapan menghadapi new normal di Kota Medan.
Akhyar bersilaturahmi didampingi Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Arjuna Sembiring. Kedatangan mereka diterima Wakil Rektor III USU Prof Dr Mahyuddin KM Nasution MIT PhD, Staf Ahli Rektor Prof Edi Warman SH MHum, Kepala LP USU Prof Dr Erman Munir serta Kabiro Kerjasama Ir Yedi Suhedi.
“Kami ingin minta masukan dari pihak kampus USU yang kami anggap sebagai orang tua. Masukan ini nantinya akan kami jadikan sebagai dasar untuk membuat langkah dan kebijakan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Apalagi jumlah warga yang positif Covid-19 dalam bulan ini sangat tinggi. Di samping itu juga sebagai persiapan untuk menghadapi new normal,” kata Akhyar.
Diungkapkan Akhyar, peningkatan terjadi tidak terlepas dari kultur masyarakat yang kurang peduli dan menganggap biasa pandemi Covid-19. Oleh karenanya dalam kunjungan ini, Akhyar tidak hanya ingin masukan yang sifatnya knowledge tetapi juga masukan bagaimana caranya membangun kultur masyarakat sehingga timbul gerakan bersama untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.
“Di samping itu juga kami ingin mendapatkan masukan terkait pengaktifan pendidikan kembali. Sebab, Pemko Medan sampai saat ini belum memiliki formula yang tepat untuk pendidikan. Apalagi Pemko Medan menaungi pendidikan mulai tingkat PAUD, TK, SD dan SMP. Tidak mungkin anak-anak dibiarkan lama-lama tidak kembali aktif belajar. Untuk itu tentunya diperlukan formula yang tetap, sehingga pengaktifan belajar kembali tidak berdampak negatif dengan anak-anak didik,” ungkapnya.
Selain USU, Akhyar mengatakan, silaturahmi juga dilakukan ke sejumlah universitas lainnya yang ada di Kota Medan. “Kami lakukakan ini agar tidak salah dalam mengambil langkah maupun kebijakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 nantinya termasuk persiapan menghadapi new normal,” jelasnya.
Sedangkan Kadis kesehatan Kita Medan Edwin Effendi menambahkan, dalam dua minggu terakhir peningkatan warga positif Covid-19 cukup tinggi. Dia menilai, kondsisi itu terjadi akibat kultur budaya dimana masyarakat menganggap pandemi Covid-19 merupakan hal biasa sehingga perlu terus dilakukan sosialisasi & edukasi.
“Malah tidak sedikit petugas kita mulai dari dokter, perawat hingga kepala puskesmas terpapar Covid-19. Biasanya jumlah yang positif Covid-19 di bawah 10, tapi untuk hari ini peningkatannya hampir 50 orang. Jadi sangat diperlukan bagaimana upaya untuk membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan agar tidak tertular covid-19,” ujar Edwin seraya menambahkan Pemko Medan selain melakukan rapid test, juga melakukan swab terhdap komunitas-komunitas yang rentan tertular covid-19 guna memutus rantai penyebaran Covid-19. .
Wakil Rektor III USU Prof Dr Mahyuddin KM Nasution MIT PhD mengungkapkan, berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan, peningkatan kasus Covid-19 di Kota Medan akan terjadi pada Agustus mendatang. Untuk itu harus dilakukan langkah bersama mengatasinya. Salah satunya yang akan dilakukan, jelas Mahyuddin, mereka akan menghadirkan seluruh pakar yang dimiliki USU dan membuat web seminar (webinar).
“Dalam webinar, masing-masing pakar akan menyampaikan pendapat dan analaisisnya terkait penanganan pandemi Covid-19 , termasuk persiapan menghadapi new normal sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Kita harus bisa buat Medan kembali zona kuning agar para investor mau berinvestasi. Yang utama kembali zona kuning, setelah itu baru perlahan-lahan kita menuju zona hijau,” kata Mahyuddin. (H – en)