formatnews.id – Sayang sekali saat ini Danau Toba dikelola BPODT. Disayangkan karena pengelolaannya yang hanya bekerja di satu sisi. Visi misinya tidak memprioritaskan peningkatan peran serta masyarakat. Harusnya ada bagi tugas pengelolaan yang jelas, bagi alokasi dana dan juga bagi kerja. Jangan syur sendiri.
Pengamat Lingkungan Jaya Arjuna mengemukakan hal tersebut menjawab formatnews, Sabtu (04.05) terkait kinerja Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang saat ini melaksanakan Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition di Samosir, mulai 4-5 Mei 2024.
BPODT diinformasikan secara terus menerus akan meningkatkan promosi dan pemasaran pariwisata Kawasan Danau Toba untuk menjadikan Danau Toba sebagai lokasi sport tourism kelas dunia. Salah satu yang dilakukan adalah pelaksanaan Trail of The Kings Zero Edition di Samosir, sebagai even lari trail paling prestisius dan bergengsi di dunia.
Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan yang mengapresiasi Trail of The Kings Zero Edition itu disebutkan dalam siaran pers-nya untuk melakukan yang terbaik bagi Danau Toba. Even ini menjadi bagian dari upaya kita untuk menggerakkan perekonomian masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kepariwisataan,” ujar Jimmy.
Berbeda dengan Jaya Arjuna yang sudah lama mengamati Danau Toba, menegaskan bahwa Danau Toba itu ciptaan yang luar biasa dan berkah bagi masyarakat dan seluruh umat manusia. Apapun yang dilakukan di Kawasan Danau Toba pasti menarik perhatian.
Harus diingat, sambungnya, pandangan manusia saat ini dibantu alat yang namanya kamera dengan efek jangkau pandang dan masa tayang tak terbatas. Siapapun bisa melihat baik langsung maupun putar ulang rekaman. Pada setiap even akan diliput kamera dengan objek yang tak mampu dibatasi.
Persiapan utama adalah menjaga agar setiap sudut pandang bisa positif bagi pengembangan Danau Toba, ujarnya.
Ketua Forum Peduli Danau Toba, Efendy Naibaho, yang juga sudah lama berjuang untuk Danau Toba dan kawasannya, sangat sependapat dengan Arjuna dan memandang even itu buang-buang uang saja.
Kok harus lomba lari ya, apa tidak lebih baik untuk bersih-bersih Danau Toba misalnya pembersihan enceng gondok dan keramba termasuk hal-hal yang terkait dengan perusak pemandangan.
Forum Peduli Danau Toba sudah lama menyuarakan agar Danau Toba dikelola dengan undang-undang dan sudah menyurati Pemerintah tapi tak pernah ditanggapi. Bersih-bersih Danau Toba juga sering dilakukan. ***
Samuel Parningotan