formatnews.id – Saya kira Vandiko T Gultom dan Ariston Sidauruk akan malu sendiri bila tidak melakukan efisiensi. Mereka jelas-jelas diingatkan agar tidak ada lagi memakai staf-staf atau orang lain menjadi “kaki-tangan” atau “mata telinga”. Lebih baiklah melayani masyarakat dengan hati nurani dan mohon pertolongan Roh Kudus. Doa orang-orang miskin dan terbentang yang terabaikan.
Bachtiar Sitanggang, tokoh legendaris dan jurnalis senior asal Samosir di Jakarta, menjawab berbagai pertanyaan formatnews.id, Senin (03/03/2025) memberikan contoh kalau di Jawa Barat ada Gubernur Dedy Mulyadi yang membilang selama ini anggaran 70 untuk birokrasi, hanya 30 % untuk rakyat, kita tidak tahu bagaimana selama periode pertama dan bagaimana ke depan, apakah dipertahankan atau tidak?
Terkait studi banding dan perjalanan dinas, kalau tetap ada, bisa dianggap penyelewengan, karena Wamendagri Bima Arya secara jelas mengharamkan pemborosan yang tidak berguna. Artinya, mulai dari pimpinan sampai kepala desa perlu takut akan sumpah janjinya.
Tegas Bachtiar, perlu ditata secara bertanggung jawab bagaimana meningkatkan PAD dengan adanya objek -objek wisata Sibea-bea, Aek Rangat dan lainnya serta hotel-hotel mewah, Jangan hanya bekas kaki dan puntung rokok serta plastik minuman yang ditinggalkan di Samosir.
Pemkab apakah mempermudah UMKM atau mempersulit, perlu dievaluasi, harus jujur apakah ada pupuk palsu. Ini harus dijawab, serta harus punya gigi. Pemkab harus berani melaporkan pemborong yang mengerjakan pekerjannya tidak sesuai spek. Tidak baik melindungi aparat yang korup.
Dan yang paling penting, kata Bachtiar memberi masukan kepada bupati dan wakil bupati terpilih dan baru ikut retreat itu, saya kira lebih baik mendukung dan mengarahkan pemkab agar di jalan lurus dan DPRD mengomentari hal-hal lain seperti HUT Samosir. Kalau dilakukan tanpa dasar apalagi menghilangkan sejarah, biarkan saja tokh mereka bersumpah di hadapan Tuhan.
Bachtiar Sitanggang menambahkan, mungkin belajar dari pengalaman, dewan itu perlu “bercermin”, jangan asal “5D”. Perlu ingat keluarga yang dibiayai keringat rakyat dan perlu ingat lagu Anak Sekolah Minggu “…hati-hati gunakan…..” sehingga tidak adalah “asal raup….”.
Apalagi hasil dari proyek – proyek yang tidak terberkati Sang Khalik. Katakan ya di atas yang iya dan tidak atas yang tidak, Lebih dari itu berasal dari si jahat. Kalau bapak-ibu tidak malu dengan diri sendiri melakukan yang tidak senonoh, air mata rakyat itu akan sampai ke hadiratNya.
Tentang Hari Jadi Samosir, Bachtiar Sitanggang menyatakan rasanya sudah cukup. Kalaupun tetap diadakan, mungkin bukan menghilangkan sejarah 7 Januari 2004 tapi hanya peringatannya dilaksanakan Maret dengan alasan bupati definitif baru aktif setelah retreat di Akmil Magelang.
Kalau ada yang menghilangkan sejarah, mohon maaf, kalau tidak salah ketika Mendagri Mayjen TNI Sumarno (1964 – 1966) berkunjung ke Hotel Parapat, ketika itu sudah ada usul Samosir menjadi kabupaten. Saat itu PNI (Ketua Ompung Ritonga-Mantri-Depot Obat) , Parkindo (Ketua Sitohang-Kuam) dan Partai Katholik (Ketua- Simbolon-ayah Letjen Cornel Simbolon) dengan Penghubung OTB Sitanggang. Ini saya ketahui karena pelajar SMA dan SMP satu atau dua kapal ikut menyambut pergi ke Prapat.
Menurutnya, dengan adanya Retreat Magelang, Pemkab Samosir sudah harus “terpaksa dan terinspirasi” untuk putar haluan menjadikan semua kebijakannya fokus untuk Pro-Rakyat, tidak lagi cenderung “pencitraan” apalagi sudah periode terakhir. Acara-acara dan upacara seperti MarMasuk Bagas dan Bunga Desa, sudah perlu dievaluasi manfaatnya.
Mungkin juga dalam penentuan pejabat, pola lama sudah harus diubah dengan harapan tidak gemuk seperti Kabinet Merah Putih. Yang perlu ditiru dari itu, adalah merangkul semua, tidak hanya dari golongan dan relawan tetapi yang punya keterampilan integritas dan prorakyat secara menyeluruh dan merata. Tidak pilih bulu dan pilih kasih.
Seperti gayung bersambut, dikutip dari Kominfo Samosir (03/03), setelah dilantik pada 20 Februari lalu dan setelah mengikuti rangkaian kegiatan retreat kepala daerah se-Indonesia pada 21-28 Februari 2024, Bupati Samosir Vandiko T Gultom bersama Wabup Ariston Tua Sidauruk langsung memimpin apel gabungan perdana di lingkungan Pemkab. Samosir di Halaman Kantor Bupati Samosir, 03/03.
Apel diikuti Sekdakab. Samosir Marudut Tua Sitinjak, para SAB, para Asisten, Kadis Kominfo dan pimpinan OPD serta seluruh jajaran staf dilingkungan Pemkab. Samosir.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Samosir Vandiko T Gultom menekankan bahwa pelaksanaan apel perdana untuk menyatukan semangat, fikiran supaya seluruh jajaran bisa memberi yang terbaik bagi masyarakat Samosir.
Beberapa poin penting sesuai arahan Presiden RI saat mengikuti retreat dan juga sebagai awal kinerja di periodenya yang kedua, disampaikan langsung kepada seluruh jajaran, pertama, bahwa NKRI adalah bangsa dan negara yang besar, diperlukan kolaborasi dan sinergi pimpinan daerah seluruh Indonesia , sehingga seluruh kepala daerah dapat memahami program dan tujuan presiden kepada masyarakat.
Kedua, di tengah keterbatasan anggaran diperlukan kepala daerah untuk menggali segala potensi yang ada di daerah. Ketiga, kepala daerah turun langsung kepada masyarakat.
Menyikapi arahan Presiden RI tersebut, Bupati Samosir mengharapkan sinergitas dari seluruh pimpinan OPD.
“Sinergitas menjadi kunci utama dalam pembangunan di Samosir dan kita yang ada di daerah harus meningkatkan sinergitas hari demi hari dan tidak bisa bekerja individual. Diperlukan gerakan bersama, juga sinergitas dengan masyarakat. Kerjasama untuk kesejahteraan masyarakat, ungkap Vandiko.
Vandiko menegaskan seluruh ASN untuk meningkatkan kreatifitas dan mampu menggali seluruh potensi yang ada guna menambah pendapatan sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Segera turun ke lapangan melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, membuat program dan mengeksekusi program yang menyentuh kebutuhan masyarkat. “Kita pahami dan kerjakan sesuai instruksi presiden. Saya yakin kalau kita miliki kreatifitas maka akan semakin cepat pembangunan di Samosir” kata Vandiko
Dengan kebersamaan melewati periode pertama, Vandiko meminta seluruh OPD kembali bersinergi untuk membuat Kabupaten Samosir semakin baik ke depan, yang tentunya memerlukan pemikiran kerjasama supaya bisa membawa kesejahteraan masyarakat.
“Saya harap kita tingkatkan kinerja , periode II bukan malah berleha-leha, apa yang menjadi kinerja ditingkatkan. Harus lebih ditingkatkan lagi pelayanan , mari kita pacu kinerja supaya kesempatan yang diberi masyarakat dapat diwujudkan lebih baik dibuktikan melalui kinerja. Bukan menjadi santai dan beban bagi masyarakat, justru beban kerja yang lebih banyak kepada masyarakat. Segera turun, menyusun program yang menyentuh dan evaluasi / perbaikan supaya apa yang diprogramkan dapat membawa kesejahteraan masyarakat dan semoga Kabupaten Samosir dapat lebih sejahtera lagi”, tambah Vandiko
Memasuki bulan puasa, Bupati Samosir menyampaikan selamat mengikuti ibadah puasa kepada jajaran Pemkab. Samosir dan masyarakat yang menganut agama muslim.
Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk meminta jajaran Pemkab Samosir untuk menumbuhkan semangat baru mengejar keberlanjutan pembangunan. “Yang sudah bagus dipertahankan dan yang belum kita capai, akan kita kejar ke depan. Kita satu visi misi jadi harus satu derap langkah” kata Ariston
Memulai langkah awalnya sebagai Wabup, Ariston mengatakan ia akan melakukan fungsi monitoring/ pengawasan ke setiap dinas agar semuanya dapat berkolaborasi. “Kita hilangkan ego. Pentingnya jemput bola untuk proses eksekusi, sehingga program visi misi Bupati bisa terlaksana cepat sebagai tanggung jawab kepada masyarakat” pesannya. ***
Efendy Naibaho