Jakarta – fnews – Ibadah syukur memperingati 100 tahun Dr TB Simatupang dengan penghotbah Pdt Arti Sembiring dilaksanakan dengan hikmat serta berlangsung sekitar 1 jam yang dipersiapkan Gereja Kristen Indonesia Kwitang, Jakarta, dimana semasa hidupnya TB Simatupang dan istri serta anak-anaknya menjadi jemaat GKI Kwitang Jakarta. Ibadah dilaksanakan Selasa (28/01) mulai jam 16.00 dengan sambutan pembukaan dari Sekretaris Umum PGI Pdt. J Manuputi.
Pendeta dalam khotbahnya menyampaikan kepada jemaat yang hadir di Graha Ouikomene Lantai 5 PGI Jalan Salemba Raya 10, Jakarta, bahwa Bapak TB Simatupang dimasa hidupnya telah banyak berbuat untuk Bangsa, Gereja, masyarakat serta keluarga. Namun beliau tetap menyatakan saya adalah orang yang berhutang merupakan pernyataan yang tulus dari seorang pribadi yang rendah hati. Begitu besarnya tanggungjawab berkat yang telah diterimanya semasa hidupnya yang ingin mengajak masyarakat berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Ibadah diisi dengan dengan acara puji – pujian nyanyian, votum , liturgi dilanjutkan dengan testimoni yang disampaikan Pdt Dr. SAE Nababan yang merupakan sahabat Dr. TB Simatupang semasa hidupnya yang menjadi kawan sekerja di Dewan Gereja2 di Indonesia, sekarang Persekutuan Gereja2 di Indonesia.
Pendeta SAE menceritakan bahwa Dr. TB Simatupang adalah pribadi yang sederhana, jujur, disiplin serta berani serta bertanggungjawab menyatakan sikapnya di dalam perjalanan Negara Bangsa Indonesia, Gereja2 di Indonesia, di Asia maupun Dunia yang pernah menjadi Ketua Dewan Gereja2 di Indonesia serta Ketua Dewan Gereja2 Sedunia Selanjutnya acara diisi dengan nyanyian solo oleh Ir.Netty Farida Silalahi.
Pak TB dilahirkan 100 tahun yang lalu di Sidikalang, persisnya pada 28 Januari 1920 dari orang tua Simon Mangaraja Soaduon Simatupang dan Mina br Sibuea sebagai anak kedua dari 8 dengan saudara 7 saudara lainnya yakni Sahala Simatupang, Frieda Theodora Simatupang, Pinta Uli lSimatupang, Dr. Humala Simatupang, Prof Dr. Tapi Omas Simatupang, Dr Batara Ningrat Simatupang dan Ir. Ria Raja Simatupang.
Dr. TB Simatupang menikah dengan Ibu Sumarti Budiardjo yang dikenalnya semasa berjuang dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia yang juga dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta dan memiliki 4 orang anak dengan riwayat hidup sebagai berilut ;
Riwayat Letjen TNI (Purn) Dr. Tahi Bonar Simatupang
[ ] Lahir: Sidikalang, 28 Januari 1920
[ ] Meninggal: Jakarta, 1 Januari 1990
[ ] Istri: Sumarti Budiardjo
[ ] Anak kedua dari delapan bersaudara
[ ] Orangtua: Ayah, Simon Mangaraja Soaduon Simatupang dan Ibu Mina boru Sibuea.
[ ] Anak 3 orang yang bernama Hatigoran Simatupang ( Istri Mas Yuni Anwar , Toga Simatupang (+), Siadji S.P. Simatupang (Istri Diana Anggraheni), dan Ida Apulia.
[ ] Cucu, yaitu: Satria Mula Habonaran Simatupang, Larasati Dameria Simatupang , dan Kezia Sekarsari, serta Hizkia Tuah Badia Simatupang.
[ ] Pendidikan:
1. HIS Pematangsiantar (1927) dan lulus pada 1934.
2. MULO Dr. Nomensen di Tarutung pada tahun 1937,
3. AMS Salemba, Batavia dan selesai pada 1940.
4. KMA (Koninlijke Militaire Academie) – Akademi Militer Kerajaan, lulus 1943
[ ] Jabatan:
1. TKR (Tentara Keamanan Rakyat),
2. Wakil Kepala Staf Angkatan Perang (WAKASAP) RI (1948-1949)
3. Delegasi Republik Indonesia menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Negeri Belanda.
4. Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) 1949 – 1953.
5. Penasihat Militer di Departemen Pertahanan RI (1954-1959)
6. Resmi dipensiunkan dari dinas militer pada tanggal 21 Juli 1959 dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
[ ] Pada tanggal 8 November 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada TB Simatupang.
Setelah acara ibadah selesai dilanjutkan dengan launching 3 buku karangan Dr TB Simatupang. Buku membuktikan ketidakbenaran suatu mitos diserahkan oleh PPM Manajemen Jakarta, Buku Tugas Kristen dalam Revolusi diserahkan PMK HKBP, Buku Laporan dari Banaran diserahkan oleh BPK Gunung Mulia Jakarta.
Setelah itu dilanjutkan dengan testimoni dari Prof. Dr. Emil Salim yang menceritakan betapa Dr. TB Simatupang adalah seorang yang sangat cerdas, berani, jujur dimasa hidupnya yang telah begitu banyak berbuat kepada bangsa, negara sejak masa berjuang ikut merebut kemerdekaan Indonesia serta mempertahankannya dengan dalam pengabdiannya sebagai Tentara terakhir sebagai KSAP.
Selanjutnya mengabdikan dirinya dalam pelayanan Gereja menjadi Ketua Dewan Gereja2 di Indonesia, Ketua Dewan Gereja2 Asia serta Ketua Dewan Gereja2 Dunia.
Simatupang dengan karyanya merumuskan Sapta Marga yang dijadikan pedoman TNI sampai saat ini serta gagasan serta pemikirannyac dalam menyusun 5 dokumen keesaan gereja, mengisi dan masukan dalam penyusunan GBHN yang merupakan wujud pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, memprakarsai diadakannya dialog antar umatberagama yang masih relevan dipakai di dalam perjalanan kehidupan bangsa dan negara Indonesia saat ini dan masa mendatang.
Acara selanjutnya diisi dengan sambutan dari Keluarga Besar Pomparan Datu Pejel Simatupang, ucapan terima kasih yang disampakan atas nama oleh Ir. Ida Apulia Simatupang kepada semua hadirin yang hadir secara khusus kepada PGI, GKI Kwitang Jakarta, PPM Manajemen Jakarta, PMK HKBP, Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia kepada pemberi testimoni Pdt Dr.SAE Nababan, Prof. Dr. Emil Salim serta kepada Panitia kecil yang mempersiapkan acara ini dalam waktu yang terbatas.
Disertai doa penutup oleh Pdt. Gomar Gultom Ketua Umum PGI yang mengucapkan syukur atas terselenggaranya rangkaian acara ini dengan baik serta mendoakan seluruh keluarga Dr TB Simatupang, hadirin serta bangsa dan negara agar senantiasa mendapatkan sukacita dan damai sejahtera.
Panitia Kecil yang terlibat dalam terlaksananya acara ini dengan baik antara lain Edward P Simanjuntak, Setyati, Amir Sirait, SM Doloksaribu, J Marbun, Herman, Pdt Padmono, Pdt Litos Pane, Netty F Silalahi sebagai pembawa acara yang yang merupakan tim dari berbagai organisasi yaitu PGI, PMK HKBP, PPM Manajemen, BPK Gunung Mulia, Institut Leimena, Parkindo, YKI, LAI, STT Jakarta dan UKI serta bantuan para donatur.
Dalam acara ini hadir sekitar 250 orang tamu undangan dari berbagai kalangan masyarakat, gereja, perguruan tinggi, organisasi keumatan, mahasiswa serta berbagai lapisan masyarakat. Di antara tokoh yang hadir antara lain Dr. Jacob Tobing, Dr, Tunggul Siagian, Prof Dr. Rondang Siagian, Sabam Sirait, Ir.P. Natigor Siagian, Ir. Mangiring Lumbantoruan, Dr. Luhut Pangaribuan, Dr B Nainggolan, Dr JohnPieris, Ir.Tigor Tanjung, Drs. Mulia Simatupang.
Rangkaian acara memperingati 100 tahun Dr.TB Simatupang telah didahului dengan Ziarah ke Makam Dr.TB Simatupang dimulai jam 8.00 WIB Selasa 28 Januari 2020 yang dilaksanakan oleh keluarga dengan acara doa bersama dipimpin Pendeta dilanjutkan ziarah ke Makam Ibu Sumarti TB Simatupang yang juga berada di TMP Kalibata.
Hadir dalam ziarah tersebut keluarga anak kandung Dr TB Simatupang yaitu Hatigoran Simatupang , Siadji Simatupang, Ida Apulia Simatupang serta menantu dan cucu, Amir Sirait, pendeta serta jemaat gereja, kerabat yang berjumlah sekitar 30 orang. Acara dipandu oleh Edward P Simanjuntak.
Edward Simanjuntak